CAPAIAN PEMBELAJARAN DI KURIKULUM SEKOLAH PENGGERAK
A. Pengertian
Capaian pembelajaran (CP) bukanlah istilah asing di dunia pendidikan. Di Indonesia sendiri, istilah CP lebih sering digunakan di dunia pendidikan tinggi. Meski demikian istilah CP sendiri sebenarnya tidak merujuk pada satuan pendidikan tertentu. CP dikenal juga dengan istilah learning achievement, achievement standard atau learning outcomes. Capaian pembelajaran adalah suatu ungkapan tujuan pendidikan, yang merupakan suatu pernyataan tentang apa yang diharapkan diketahui, dipahami, dan dapat dikerjakan oleh
peserta didik setelah menyelesaikan suatu periode belajar (Dikti, 2015: 1). Kondisi ini juga dijalankan oleh sebagian besar negara di Eropa saat ini yang saat ini menggunakan CP untuk mengungkapkan apa yang mereka harapkan agar diketahui dan dapat dilakukan oleh peserta didik dan memahami di akhir program atau urutan pembelajaran.
Capaian pembelajaran biasanya digunakan untuk menentukan tingkat kerangka kualifikasi,
menetapkan standar kualifikasi, menjelaskan program dan kursus, mengarahkan kurikulum,
dan menentukan spesifikasi penilaian. Selain itu capaian pembelajaran secara tak langsung
akan mempengaruhi metode pengajaran, pembelajaran lingkungan dan praktik penilaian
(ECFOP, 2017:14).
CP berfokus apa yang diharapkan pada siswa di akhir pembelajaran, hal ini sejalan dengan pendekatan student centered dalam dunia pendidikan. Kondisi ini juga ditegaskan oleh Kennedy et.al (2014:3) yang menyatakan bahwa trend internasional dalam pendidikan menunjukkan pergeseran dari tradisional pendekatan "berpusat pada guru" ke pendekatan "berpusat pada siswa". Model alternatif ini berfokus pada apa yang diharapkan dari siswa yang harus dilakukan di akhir modul atau program. Oleh karena itu, pendekatan ini biasa disebut sebagai pendekatan berbasis hasil.
Sejalan dengan hal tersebut menurut Gosling dan Moon (2001) dalam Mahajan dan Singh
(2017: 65) disebutkan bahwa pendekatan berbasis hasil untuk mengajar menjadi semakin
populer di tingkat internasional, bahkan sejumlah negara pun telah mengadopsinya secara
progresif dalam kerangka kualifikasi nasional seperti QAA (Quality Assurance Agency for
Higher Education) di Inggris, Australia, Selandia Baru dan Afrika Selatan. Dalam Keputusan Menteri Republik Indonesia Nomor 958 tahun 2020 TentangCapaian Pembelajaran Pada Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, DanPendidikan Menengah dinyatakan bahwa Capaian Pembelajaran merupakan bentuk pengintegrasian kompetensi inti dan kompetensi dasar yang disusun secara
komprehensif dalam bentuk narasi yang meliputi: sekumpulan kompetensi dan
lingkup materi. Sehingga CP memungkinkan setiap anakmendapatkankan pengalaman belajar sesuai dengan tingkat kompetensinya.
(2017: 65) disebutkan bahwa pendekatan berbasis hasil untuk mengajar menjadi semakin
populer di tingkat internasional, bahkan sejumlah negara pun telah mengadopsinya secara
progresif dalam kerangka kualifikasi nasional seperti QAA (Quality Assurance Agency for
Higher Education) di Inggris, Australia, Selandia Baru dan Afrika Selatan. Dalam Keputusan Menteri Republik Indonesia Nomor 958 tahun 2020 TentangCapaian Pembelajaran Pada Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, DanPendidikan Menengah dinyatakan bahwa Capaian Pembelajaran merupakan bentuk pengintegrasian kompetensi inti dan kompetensi dasar yang disusun secara
komprehensif dalam bentuk narasi yang meliputi: sekumpulan kompetensi dan
lingkup materi. Sehingga CP memungkinkan setiap anakmendapatkankan pengalaman belajar sesuai dengan tingkat kompetensinya.